KILA hadir selamatkan lagu anak Indonesia yang hampir punah

KILA (Kita Cinta Lagu Anak) yang didukung Kemendikbudristek, hadir untuk menyelamatkan lagu anak Indonesia

Surabaya, MercuryFM – Seiring berjalannya waktu, lagu anak Indonesia menuju punah menyusul semakin sedikitnya, bahkan cenderung tidak lagi diproduksi. Lagu anak Indonesia mengalami jaman keemasan, di era tahun 70an sampai 90an.

“Saat itu masih ada Papa T Bob, AT Mahmud, Pak Kasur dan Bu Sud, sebagai pencipta lagu anak-anak. Namun mereka sekarang sudah tiada,” ujar Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Edi Irawan. Usai pentas seni KILA di Balai Budaya kompleks Balai Pemuda Surabaya, pada Kamis (06/04/2023).

Edi mengatakan KILA (Kita Cinta Lagu Anak) yang didukung Kemendikbudristek, hadir untuk menyelamatkan lagu anak Indonesia.

“Kajian kita selama 20 tahun terakhir ini, kita kekurangan lagu anak yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. Bahkan kita disuguhi anak-anak yang menyanyikan lagu orang dewasa,” terangnya.

Lebih lanjut Edi mengatakan dengan KILA mengadakan lomba cipta lagu, lomba menyanyi dan lomba aransement, ingin menghidupkan lagi lagu anak yanh sarat dengan pesan budi pekerti.

“Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tidak bisa berdiam diri. Kelompok ibu-ibu kita di Indonesia memberikan berbagai masukan dan terbentuklah KILA. Kegiatan KILA ini melalui analisis dan data yang kuat. Ini sudah berlangsung selama 3 tahun,” jelasnya.

Edi mengatakan, Surabaya menjadi salah satu kota tempat KILA melakukan kegiatan sosialisasi.

“Kita melakukan sosialisasi atas kerjasama dengan Disporapar dan Dinas Pendidikan, ke sejumlah sekolah. Animonya luar biasa. Kita mengucapkan terimakasih kepada para orang tua, dan guru,” imbuhnya.

Sementara itu Denok salah satu founder KILA mengatakan, selama 4 tahun berkegiatan, KILA telah mendapatkan 15 orang juara yang menghasilkan 15 lagu anak serta 1 lagu theme song.

“Tadi yang tampil di pentas seni itu para juara lomba menyanyi. Ada yang dari Surabaya,” terangnya.

Lebih lanjjt Denok mengatakan lagu anak harus identik dengan lirik yang sarat akan pesan budi pekerti, yang disampaikan dengan sederhana. Namun dengan aransemen yang kekinian. Sehingga mudah disukai dan dipahami oleh anak-anak.

“Dengan anak-anak ikut bernyanyi, maka pesan itu bisa terekam dengan baik di memori anak. Kemudian mereka melakukannya. Insyaallah bangsa ini tumbuh dengan baik, kalau kita mendidik anak-anak dengan baik,” pungkasnya.(Lam)

Advertisement

Visual Radio